Public Relation dan Islam Beserta contohnya
INTEGRASI
DAN NILAI-NILAI ISLAM
PEMBAHASAN
MENGENAI PUBLIC RELATION DAN ISLAM BESERTA CONTOHNYA
A. PUBLIC RELATION DALAM ISLAM
Public
relations adalah suatu kegiatan komunikasi dan fungsi manajemen untuk menanamkan
dan memeroleh pengertian, toleransi, kepercayaan, penghargaan
(appreciation), memperoleh opini public yang favorable serta image yang tepat
berdasarkan prinsip-prinsip hubungan yang harmonis baik dalam internal maupun eksternal. Sedangkan defenisi public relation dalam perspektif Islam
ialah upaya terencana dan berkesinambungan untuk menciptakan dan membina
komunikasi dan saling pengertian antara organisasi dan publiknya berdasarkan
prinsip-prinsip islam dan nilai-nilai islam
Kegiatan public relation ini sangat
berkaitan dengan pembentukan opini public dan perubahan sikap dari masyarakat.
Peranan public relations memiliki kekuatan dalam membentuk opini public dan
menekankan fungsi untuk menggalang pengertian antara lembaga yng diwakilinya
dengan publik yang menjadi target sasarannya, serta
pengbdiannnya demi kepentingan umum, Public Relations dalam Islam memerlukan suatu kode
etik yang berdasarkan Al- Qur’an dan Al- Hadis karena Al-Qur’an merupakan firman Allah SWT
dan Al- Hadis merupakan penuturan, perbuatan, tindakan atau pengakuan
Rasulallah SAW yang mempunyai pribadi
yang mulia adalah sumber Islam. Terdapat etika-etika
public relation dalam islam yang dilandaskan al-Quran antara lain :
- Amanah: ”Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanah kepada yang berhak…” (QS. An-Nisaa:58)
- Menepati janji: Menepati janji berarti wajib bagi muslim untuk memenuhi setiap janji yang yang dibuat bersama, baik itu kepada muslim maupun non muslim. ”Hai orang-orang yang beriman twepatilah janji-janjimu itu” (QS. Al-Maidah:
- Benar: Allah menyuruh orang-orang beriman supaya berlaku benar dan menyertai golongan-golongan yang benar dengan firmannya, ”Hai sekalian orang-orang yang beriman berbaktilah kepada Allah dan jadilah kamu termasuk dalam golongan orang-orang yang benar” (QS. At-Tauba: 119)
- Ikhlas: Ikhlas berarti melakukan sesuatu pekerjaan semata karena Allah Swt. Dan tidak karena mengharap balasan, pujian atu kemashuran. Dalam Al- qur’an Allah Swt meminta pada setiap muslim supaya ikhlas dalam beribadah, ”dan mereka hanya diperintahkan menyembah Allah dengan tulus ikhlas. (QS. Al-Baiyina:5)
- Adil: Adil berarti memberikan hak kepada orang yang berhak tanpa menguranginya. Berlaku adil kepada sesama manusia,baik muslim maupun non muslim adalah perintah Allah sebagaimana firman-Nya berbunyi, ”Sesungguhnya Allah menyuruh kamu berlaku adil dan berbuat kebajikan dan memberi kamu kerabat dan Allah melaranng dari perbuatan keji, kemungkaran dan permusuhan…” (QS. An-Nisaa:58)
- Sabar: Sabar berarti tabah manghadapi ujian, cobaan dan kesulitan Allah swt. Sangat suka pada orang-orang yang sabar, yaitu orang-orang yang apabila ditimpa musibah,mereka mengucapkan: Innaa lallaahi wa innaa ilaihi raajiun.” (QS. Al-Baqarah: 155-156). Ayat lainnya: ”… Mereka tidak lesu dan tidak pula menyeerah. Allah menyukai orang-orang yang bersabar. (QS. Al-Imran: 146)
- Kasih Sayang: Kasih sayang kepada sesama manusia terutama kepada sesama manusia yang seagama dipandang tinggi dan digalakkan oleh Islam. Firman Allah swt. Dalam al-Qur’an: ”Mereka saling berpesan dengan kesabaran, mereka saling berpesan dengan kasih sayang” (QS. Al-Balad:17) dan rasul juga bersabda: ”siapa yang tidak bersifat kasih kepada yang ada dibumi, diapun tidak dikasihi oleh yang dilangit.” (Thabrani)
- Pemaaf: Memaafkan kesalahan dan kekhilafan orang sangatlah dianjurkan oleh Islam. Allah swt. Berfirman: ” dan hendaklah mereka memaafkan dan merelakan. Tidaklah kamu suka bahwa Allah mengampunidosamu? Allah maha penyayang lagi pengasih” (QS An-Nur:22)
- Kuat: Kekuatan yang diperlukan bukan hanya kekuatan jasmani, melainkan juga dasri segi rohani dan pikiran. Kekuatan rohani ini berfungsi untuk melawan cobaan, godaan dan gangguan. Dalam membina kekutan ini Allah berfirman: ”Dan janganlah kamu bersifat lemah…”(QS. Al-Imran: 139)
Contoh Public Relation dan Islam dalam isu-isu perusahaan
Sebuah perusahaan produk minuman
yaitu Mizone mengalami penurunan citra nya karna isu yang menimpa perusahaan
tersebut. Pada tahun 2006 terdapat isu tentang adanya zat pengawet dalam produk
minuman suplemen Mizone produksi Aqua yang dapat menyebabkan penyakit lupus,
berita ini menyebabkan keresahaan di masyarakat. Menyikapi isu yang berkembang
dimasyarakat tersebut maka Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) mengadakan
pertemuan dengan Komite Masyarakat Anti Bahan Pengawet (Kombet) untuk membahas
mengenai minuman yang diduga mengandung bahan minuman yang memiliki komposisi
yang tidak sesuai dengan bahan yang telah didaftarkan ke BPOM itu sendiri dan
dianggap berbahaya bagi kesehatan masyarakat jika dikonsumsi secara terus menerus.
Menurut pihak Kombet beberapa jenis minuman telah melanggar ketentuan pelabelan
serta pencantuman kandungan bahan pengawet Natrium Benzoat dan Kalium Sorbat.
Oleh karena itu untuk menindaklanjuti hal ini, pihak BPOM mengadakan uji tes
akan bahan kandungan dalam produk minuman. Uji tes telah dilakukan pada
sembilan jenis minuman dari beberapa kategori seperti minuman isotonik
(pengganti cairan tubuh), jus, teh/kopi, dan tasted beverage berpengawet.
Produk minuman yang dimaksud salah satunya adalah Mizone.
Seperti yang kita ketahui minuman
Mizone mengalami suatu kasus yang menyebabkan produk tersebut ditarik dari
pasaran karena diduga mengandung bahan pengawet yang berbahaya beberapa pihak.
Kasus yang terjadi adalah karena perusahaan hanya mencantumkan satu dari dua
bahan pengawet yang digunakan dalam produknya. Menurut pernyataan dari pihak
BPOM yang menyebabkan produk minuman tersebut melanggar ketentuan perlabelan.
Sebab, komposisi bahan kandungan yang tertera di label produk tidak sesuai
dengan yang disebutkan saat mengajukan izin peredaran. Dalam label hanya
dicantumkan bahan pengawet Kalium Sorbat. Padahal Mizone juga menggunakan bahan
pengawet Natrium Benzoat yang menurut beberapa pihak bahan tersebut dapat
menyebabkan penyakit lupus. Sedangkan sebanyak 64,8 persen masyarakat itu
sendiri tidak tahu jenis bahan pengawet seperti natrium benzoat.
Setelah BPOM meneliti lebih lanjut ternyata bahan yang terkandung dalam minuman mizone tersebut tidaklah berbahaya yakni menunjukkan bahwa minuman isotonik Mizone tidak mennyebabkan penyakit lupus seperti isu-isu yang telah beredar di masyarakat. Untuk merubah image buruk yang sudah terbentuk dalam benak masyarakat luas terhadap produk mizone, pihak BPOM meminta produk Mizone ditarik dari pasaran dan labelnya pun harus diganti.
Dengan demikian pihak Danone Aqua
sebagai produsen mizone menarik kembali produk-produk yang telah beredar di
pasar dan memperbaiki pelabelan yang sudah ada sejak tahun 2005. Dari pihak
perusahaan terdapat usaha-usaha untuk memperbaiki produk yang dimilikinya,
tetapi mereka punya problem selanjutnya yaitu menjelaskan kepada publik bahwa
rumor yang berkembang tersebut tidaklah benar. Maka pihak Danone Aqua
menggunakan media untuk meluruskan berita yang berkembang di masyarakat. Pada
tanggal 14 Maret 2009 mengadakan press release dengan mengundang media cetak
ternama seperti Kompas, Media Indonesia, The Jakarta Post, Seputar Indonesia
dll serta mengundang para pakar seperti anggota BPOM dll. Setelah press release
tersebut pihak Mizone kembali dengan gencar mangadakan sosialisasi produk
Mizone baru dengan mengadakan kunjungan ke sekolah-sekolah, mengadakan
tantangan-tantangan dan hasilnya Mizone kembali dapat merebut pangsa pasar yang
mulai meningkat.
·
Penjelasan
dari contoh Public Relation dan Islam dalam isu-isu perusahaan di atas dapat
kita lihat bahwa perusahaan tersebut bertindak seperti etika-etika yang sudah
dilandaskan dalam al-Quran yaitu sabar dan kuat, jika dijalani dengan sabar dan
kuat dalam segala masalah pastinya akan membuahkan hasil yang baik.
·
Terkandung
dalam surat Al-Imran ayat 146 :
Artinya : “Dan berapa banyaknya nabi yang berperang bersama-sama
mereka sejumlah besar dari pengikut(nya) yang bertakwa. Mereka tidak menjadi
lemah karena bencana yang menimpa mereka di jalan Allah, dan tidak lesu dan
tidak (pula) menyerah (kepada musuh). Allah menyukai orang-orang yang sabar.”
·
Terkandung
dalam surat Al-Imran ayat 139 :
Artinya : “Janganlah kamu bersikap
lemah, dan janganlah (pula) kamu bersedih hati, padahal kamulah orang-orang
yang paling tinggi (derajatnya), jika kamu orang-orang yang beriman.”
Komentar
Posting Komentar